Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2023

PERMATA BINGKAI : RACUN NASEHAT & MADU NASEHAT

   "Agama adalah nasehat". Para sahabat bertanya: "Untuk siapa?". Beliau menjawab: "Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin dan umat muslim seluruhnya" (HR. Muslim, no. 55). Jika seseorang melakukan suatu kesalahan yang menurut kita itu salah, maka kita akan lansung memiliki stigma negatif dan muncul gejolak dalam diri ingin memberikan nasehat-nasehat yang dalam pikiran kita itu nantinya akan memberikan dampak positif bagi orang lain. Tampa disadari, ada banyak hal yang tidak kita perhatikan ketika memberikan nasehat kepada orang lain. Bahkan kita tidak peduli ketika kita memberikan nasehat Tampa adab yang benar kepada orang lain dan hanya mementingkan ego kita, nafsu bahkan hanya ingin dipandang bijak di depan orang lain. Nasehat yang tidak memperhatikan adab ketika disampaikan akan menimbulkan luka yang sangat perih bagi orang yang mendengarnya, dia akan seperti dipaksakan menerima kesalahan yang dia perbuat. Dia sudah terluka deng

CATATAN AKHIR TAHUN 2023

  Akhir tahun ini berbeda dengan akhir tahun sebelumnya, karena ada satu hal capaian yang sudah selesai. Terutama mengenai perkuliahan, di zaman sekarang ini menjadi sarjana adalah satu tahapan hidup bagi seseorang.  Sudah menjadi tradisi di masyarakat bagi seorang harus melewati berbagai tahapan hidup, seperti bersekolah, kuliah, menikah, bekerja, memiliki anak, memilki aset, dll. Jika ada yg tidak melewatinya atau tidak memiliki maka ia dianggap sebagai manusia yang gagal. Entah sejak kapan pemikiran rendah ini dimulai, masyarakat menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya.  Tingkat kekayaan menjadi tolak ukur kesuksesan seseorang, semakin kaya semakin dihormati. Itulah kenyataannya, kalau kamu tidak punya apa-apa maka kamu tidak akan dihargai walaupun kamu benar. Butuh berapa lama untuk merubah mindset primitif ini? Apakah kita akan terus terjebak dalam lingkaran setan ini?  Kenapa masyarakat sekarang tidak menjadikan agama sebagai tujuan akhirnya? "Ketahuilah bahwa kehidupan dun

BACALAH AL-QUR'AN

Berkata Abdul Malik bin Umair: "Satu-satunya Manusia yang Tidak Tua [awet muda] dan tidak pelupa adalah orang yang selalu membaca Al-Quran". "Manusia yang Paling Jernih Akalnya adalah para pembaca Al-Quran". Berkata Al-Imam Qurtubi: "Barang siapa yang membaca Al-Quran, maka Alloh akan menjadikan Ingatannya Segar meskipun Umurnya telah mencapai 100 tahun". Imam Besar Ibrahim al-Maqdisi memberikan wasiat pada muridnya Abbas bin Abdi Daim Rahimahulloh: "Perbanyaklah membaca Al-Quran jangan pernah kau Tinggalkan, kerana sesungguhnya setiap yang kamu Inginkan akan dlMudahkan Setara dengan yang kamu baca". Berkata Ibnu Solah: "Bahawasannya para Malaikat Tidak Diberi Keutama'an untuk membaca Al-Quran, maka oleh kerana itu para Malaikat Bersemangat untuk selalu Mendengar saja dari Bacaan Manusia". Berkata Abu Zanad: "Di tengah malam, aku keluar menuju Masjid Rasulullah SAW. sungguh tidak ada satu Rumahpun yang aku lewati melainkan pada

ANEHNYA, KITA MALAH CINDERUNG LEBIH PERCAYA DENGAN MEREKA YANG TIDAK KITA KENAL

 Sudah berteman selama puluhan atau belasan tahun, sudah berkeluarga selama puluhan tahun atau belasan tahun, atau bahkan sudah bersaudara sejak kecil, seorang Ibu, seorang ayah, seorang sahabat, adik, kakak atau yang lainnya yang sangat dekat dengan kita. Butuh waktu lama untuk menanamkan kepercayaan kepada orang yg paling dekat dengan kita, tapi ada satu waktu seseorang yang asing membawa hal lain yang membuat kita percaya dengannya padahal dia bukan siapa-siapa bagi kita, tiba-tiba kita lansung memberikan kepercayaan mutlak kepadanya Tampa syarat apapun bahkan kita lebih percaya orang asing ini ketimbang percaya dengan orang yang lebih dekat dengan kita selama bertahun-tahun. Anehnya memang seperti itu, kenapa?, karena tingkat kepercayaan seseorang itu tergantung pada jumlah kekecewaan dan rasa amarah nya kepada orang lain. Bisa saja ia yang paling dekat ternyata lebih banyak perkataan bohonya ketimbang yang benarnya, sementara dia yang baru datang membawa lautan fakta yang membuat

GELISAH PADAHAL MEMPERJUANGKAN YANG BENAR

Entah kenapa malam ini, dalam kesunyian ini, hati dan pikiran benar - benar gelisah. Kadang juga bertanya - tanya apakah jalan dakwah yang diperjuangkan selama ini memang betul jalan kebenaran? Semakin dicari tahu malah semakin tersesat, dan terkadang dibutakan oleh fanatisme gerakan. Benarkah gerakan ini akan mengantarkan ke surga atau sebaliknya? Naudzubillah mengantarkan ke neraka karena tidak mampu menjalankannya dengan amanah? Banyak hal yang terlalaikan.  Jalan ini harusnya dicintai banyak orang tetapi malah dibenci dengan brutal, ada yang menganggap geraka ini sebagai gerakan kemunafikan karena satu dua hal kekhilafan yang dilakukan. Menghapuskan semua kebaikan yang amat berat dilakukan bahkan untuk diri sendiri, selalu mengutamakan orang lain daripada dirinya sendiri.  Tapi apa yang menunggunya, malah sebaliknya ia mendapatkan cacian, celaan, bahkan dianggap munafik. Dia menganggap ini semua tidak adil, bukankan selama ini selalu memperjuangkan hal baik? Kenapa tiba-tiba beruba

ANTARA PEDULI DAN MENGIKUTI TREND BELA PALESTINA

Jika kita umat muslim di Indonesia sangat sudah paham betul tentang penderitaan saudara sesama muslim kita di Palestina maka itu sudah seperti menebar garam di Laut, semuanya sudah tau akan hal itu dan bukan lagi topik yang baru.  Lembaga amal pun bermunculan berlomba - lomba ingin membantu meringankan beban rakyat Palestina dengan mengumpulkan donasi berupa uang serta barang yang nantinya akan dipergunakan disana untuk membantu rakyat Palestina. Aksi - aksi pembelaan pun banyak dilakukan di jalan - jalan setiap harinya untuk membela penderitaan rakyat Palestina, aparatur negara didesak untuk mengambil sikap tegas dalam pembelaannya rakyat Palestina. Tetapi hal itu tidak berlangsung lama, walaupun penderitaan rakyat Palestina sudah berjalan lebih dari 75 tahun tetapi tidak ada langkah konkrit untuk dapat membebaskannya.  Rakyat muslim seakan menganggap hal itu menjadi hal yang tabu dan hal biasa, langkah pemboikotan, aksi media sosial dan aksi kecil atau pun besar lainnya sudah mulai b

TUJUAN DAKWAH ADALAH MEMBENTUK UMMAT TERBAIK

  Sering kali saya sampaikan bahwa jalan dakwah ini memiliki tabiat, tabiat adalah sesuatu hal yang pasti terjadi. Dakwah mengajarkan semua hal, tetapi tidak dengan yang satu ini, yaitu tabiat di jalan dakwah itu sendiri. Ketika kita sudah meniti jalan ini jangan berharap jalan ini akan ditaburi bunga, disambut dengan meriah, dimuliakan oleh orang banyak. Yang terjadi pada pejuangnya adalah hal yang sebaliknya, dia akan terus dibenci walaupun yang ia perjuangkan adalah hal kebenaran, dia akan terus sendiri walaupun ia memperjuangkan banyak orang, perjuangan dakwahnya akan terus mendapatkan masalah dan rintangan hingga ia nanti akan berpikir untuk menyerah dan berhenti, banyak dari mereka yang berjuang akhirnya gugur dan pergi, abadilah ia dalam kesepiannya di jalan juang ini. Maka dipenghujung jalan nanti akan ia temukan dirinya merasa sendiri dan kesepian, tidak ada seorangpun yang akan membantunya memperjuangkan jalan kebaikan ini, dititik akhir itu diapun mulai memikirkan untu

MEREKA YANG PERGI JAUH TAMPA RENCANA, AKAN BANYAK MEMBAWA BEKAL TIADA BERGUNA

  Awalnya saya sempat ragu ingin pergi jauh dari rumah, saya adalah seorang anak laki-laki yang bisa dibilang sangat manja, apapun yang saya inginkan bisa saya dapatkan dengan mudah. Karena memang saya berasal dari keluarga yang mampu. Saya tidak pernah sekalipun memikirkan ini dan itu mendapatkan dengan susah, semua saya daptkan dengan mudah, ingin barang ini tinggal beli, ingin makan itu tinggal minta, ya sangat mudah. Tidak pernah sekalipun saya berpikir darimana uangnya akan didapatkan yang penting keinginan saya akan sesuatu itu selalu tercapai. Ya mungkin ini juga suatu pelampiasan bagi orang tua saya kepada dirinya dan juga anak-anaknya, dulu mereka hidup dengan perjuangan dan kerja keras, mereka berdua tidak ingin anaknya menjadi seperti mereka. Kami selalu mendapatkan apa yang kami inginkan terutama adik kami yang paling bungsu. Bahkan untuk kuliah pun kami masih selalu tergantung kepada kedua orang tua. Dampaknya ya seperti sekarang ini, kami menjadi sangat manja. Kam

UMUR 25 TAHUN DI INDONESIA ITU SUDAH SANGAT TERLAMBAT?

  Banyak stigma yang kita temukan di masyarakat bahwa di usia 25 tahun itu sudah sangat terlambat untuk meniti karir, memiliki keluarga, memiliki rumah, kendaraan , aset tanah, emas, halikopter, pesawat terbang, ufo, satelit palapa, roket 4701, patung soekarno, tank baja, pesawat tempur, kapal perang amerika, pasukan densus 88, sebongkah emas, gunung merapi dan torpedo. Stigma ini menguat tergantung suku-suku tertentu, ada yang di usia 20 sudah dianggap sangat tau dan renta, ada yang di usia 25 sudah dianggap akan meninggal dalam waktu dekat, dan lain sebagainya, tergantung suku apa yang menganutnya. Dan kebetulan saya dari dua keluarga dengan suku yang berbeda yaitu bapak dari jawa dan ibu dari minang, sebuah kolaborasi suku yang menakjubkan. Saya terkadang bingun jika orang lain menanyakan suku kepada saya, kalau dibilang orang minang saya ga tahan makan pedasm kalau dibilang orang jawa muka saya terlalu kasar dan tidak bisa berbahasa jawa, jadi serba salah. Maka jika ada yang