Langsung ke konten utama

ANTARA PEDULI DAN MENGIKUTI TREND BELA PALESTINA




Jika kita umat muslim di Indonesia sangat sudah paham betul tentang penderitaan saudara sesama muslim kita di Palestina maka itu sudah seperti menebar garam di Laut, semuanya sudah tau akan hal itu dan bukan lagi topik yang baru. 


Lembaga amal pun bermunculan berlomba - lomba ingin membantu meringankan beban rakyat Palestina dengan mengumpulkan donasi berupa uang serta barang yang nantinya akan dipergunakan disana untuk membantu rakyat Palestina.


Aksi - aksi pembelaan pun banyak dilakukan di jalan - jalan setiap harinya untuk membela penderitaan rakyat Palestina, aparatur negara didesak untuk mengambil sikap tegas dalam pembelaannya rakyat Palestina.


Tetapi hal itu tidak berlangsung lama, walaupun penderitaan rakyat Palestina sudah berjalan lebih dari 75 tahun tetapi tidak ada langkah konkrit untuk dapat membebaskannya. 


Rakyat muslim seakan menganggap hal itu menjadi hal yang tabu dan hal biasa, langkah pemboikotan, aksi media sosial dan aksi kecil atau pun besar lainnya sudah mulai berkurang kembali.


Masyarakat pun tergerus dengan isu yang lain, setiap negara mulai disibukkan dengan isu nya masing-masing, ada yang disibukkan dengan pemilu, kasus korupsi, perang dingin, bahkan ada negara muslim yang berpesta merayakan kemerdekaan negaranya diatas penderitaan rakyat Palestina.


Miris, tapi itulah kenyataannya. Palestina tidak akan pernah merdeka jika kondisi umat masih seperti ini. Terpecah belah dengan sekat - dekat negara, tidak dipersatukan atas dasar agama, hanya dipersatukan sejenak atas dasar HAM yang terbatas di lisan. Hanya bisa mengecam dan mengecam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

H-8 : PERNIKAHAN

Menikah merupakan salah satu anjuran Rasulullah SAW bagi umat Muslim, sebagai bentuk penyempurna agama. Menikah bertujuan untuk membina suatu rumah tangga yang tentram (sakinah), penuh cinta (mawaddah), serta penuh rahmat (warahmah). . Perintah menikah sendiri diatur langsung oleh Allah SWT di dalam Al-Qur'an Surat Ar-Rum Ayat 21. Namun, ada beberapa persiapan menikah dalam Islam yang wajib dijalani oleh umat Muslim.  . Tiada terlihat lebih indah, bagi dua hati yang saling mencintai, yang semisal nikah. . Tiada terdengar lebih tuah, bagi dua pribadi yang menikah, yang semisal berkah. . Tiada terbaca lebih menjaga, bagi kedua jiwa yang berkah, yang semisal sakinah. . Tiada teraba lebih membara, bagi dua sosok yang sakinah, yang semisal mawaddah. . Tiada terasa lebih surga, bagi dua sosok yang mawaddah, yang semisal rahmah. . Maka, di lapis-lapis keberkahan, rumah tangga surgawi itu menumbuhkan putra-putri berbakti yang mengenal Rabbnya, mentauhidkan Illahnya, memesrai kebersamaan de

MEREKA YANG PERGI JAUH TAMPA RENCANA, AKAN BANYAK MEMBAWA BEKAL TIADA BERGUNA

  Awalnya saya sempat ragu ingin pergi jauh dari rumah, saya adalah seorang anak laki-laki yang bisa dibilang sangat manja, apapun yang saya inginkan bisa saya dapatkan dengan mudah. Karena memang saya berasal dari keluarga yang mampu. Saya tidak pernah sekalipun memikirkan ini dan itu mendapatkan dengan susah, semua saya daptkan dengan mudah, ingin barang ini tinggal beli, ingin makan itu tinggal minta, ya sangat mudah. Tidak pernah sekalipun saya berpikir darimana uangnya akan didapatkan yang penting keinginan saya akan sesuatu itu selalu tercapai. Ya mungkin ini juga suatu pelampiasan bagi orang tua saya kepada dirinya dan juga anak-anaknya, dulu mereka hidup dengan perjuangan dan kerja keras, mereka berdua tidak ingin anaknya menjadi seperti mereka. Kami selalu mendapatkan apa yang kami inginkan terutama adik kami yang paling bungsu. Bahkan untuk kuliah pun kami masih selalu tergantung kepada kedua orang tua. Dampaknya ya seperti sekarang ini, kami menjadi sangat manja. Kam

GAGAL MENJADI LAKI-LAKI DAN MENJADI ANAK LAKI-LAKI

Menjadi laki-laki itu tidak mudah, Apalagi dia adalah anak laki-laki satu-satunya, besar harapan dari orangtuanya dan keluarganya agar dia menjadi sukses dan membanggakan orang tuanya. Saya pribadi sejauh ini merasa sangat tidak berguna menjadi anak laki-laki, sampai usia sekarang pun saya masih menjadi beban orang tua, saya masih menganggur, belum punya tabungan, bahkan saya sekarang malah menjadi beban orang lain dan keluarga lain. Saya bingung mau berbuat apa, ilmu saya sangat minim, saya sangat malu dengan saya yang sekarang. Bahkan saya sulit menerima keberadaan orang lain yang lebih hebat dari saya. Ataukah saya yang tidak mampu menerima diri sendiri?  Saya mencoba pergi jauh agar bisa mendapatkan ketenangan, tapi malah kebingungan yang saya dapatkan. Sampai sekarang saya hanya akan terus memperbaiki diri. Sedikit demi sedikit..