Akhir tahun ini berbeda dengan akhir tahun sebelumnya, karena ada satu hal capaian yang sudah selesai. Terutama mengenai perkuliahan, di zaman sekarang ini menjadi sarjana adalah satu tahapan hidup bagi seseorang.
Sudah menjadi tradisi di masyarakat bagi seorang harus melewati berbagai tahapan hidup, seperti bersekolah, kuliah, menikah, bekerja, memiliki anak, memilki aset, dll. Jika ada yg tidak melewatinya atau tidak memiliki maka ia dianggap sebagai manusia yang gagal.
Entah sejak kapan pemikiran rendah ini dimulai, masyarakat menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya.
Tingkat kekayaan menjadi tolak ukur kesuksesan seseorang, semakin kaya semakin dihormati. Itulah kenyataannya, kalau kamu tidak punya apa-apa maka kamu tidak akan dihargai walaupun kamu benar.
Butuh berapa lama untuk merubah mindset primitif ini? Apakah kita akan terus terjebak dalam lingkaran setan ini?
Kenapa masyarakat sekarang tidak menjadikan agama sebagai tujuan akhirnya?
"Ketahuilah bahwa kehidupan dunia ini hanyalah hiburan dan permainan dan perhiasan dan saling membanggakan dan persaingan dalam peningkatan kekayaan dan anak-anak - seperti perumpamaan hujan yang tanamannya [hasilnya] pertumbuhan menyenangkan para penggarap; kemudian mengering dan Anda melihatnya menguning; kemudian menjadi puing-puing [tersebar]. Dan di akhirat ada azab yang pedih dan ampunan dari Allah serta ridha. Dan tidak ada kehidupan dunia kecuali kesenangan yang menipu.” (Quran 57:20)
Komentar
Posting Komentar