Langsung ke konten utama

H-9 : BERJUANG UNTUK UMMAT HIDUPNYA PASTI MELARAT?



 Jika kita membaca perjuangan dakwah Rasulullah Saw atau membaca surah Nabawiyah maka kita akan menemukan banyak sekali cerita perjuangan beliau dan para sahabatnya dalam memperjuangkan dakwah dan Agama Islam ini.

Rasulullah SAW adalah seorang pemimpin besar dan paling berpengaruh yang pernah hidup di dunia ini, tidak ada celah sedikitpun dari belahan dunia ini yang tidak mendapatkan cahaya Islam hingga Ummat muslim pernah menjadi rahmatan Lil alamin bagi 2/3 Dunia.

Bahkan di wilayah kekuasaan kaum muslimin pada saat itu Rasulullah SAW tetap dalam keadaan yang sangat sederhana bahkan pernah meminjam uang hanya untuk membeli makanan atau keperluan rumah tangga dari para sahabatnya.

Jika kita bandingkan dengan para pemimpin hari ini yang bergelimang harta dan hidup dalam kemewahan maka Rasulullah SAW dan para sahabatnya amat sangat sederhana dan menjaga dirinya dari urusan keduniaan, karena apa? Tentu saja target utamanya bukanlah dunia, melainkan akhirat. 

Maka jika seorang da'i atau pendakwah yang mungkin hidup dalam kesederhanaan atau berkecukupan saja, maka tujuannya adalah untuk menjaga dirinya dari hisab Allah SWT.

Bukannya tidak diperbolehkan seorang pejuang dakwah itu hidup dengan kekayaan yang berlimpah, tetapi setidaknya ia harus tetap menjaga dirinya dari hal itu, karena godaan dunia sangatlah berat.

Seorang da'i akan semakin kuat dan Istiqomah jika diuji dengan kekurangan dari hal keduniaan, dia akan semakin mempertebal imannya dan mengokohkan perjuangan nya, dia akan senantiasa dekat dengan Allah SWT.

Sebaliknya, seorang pejuang dakwah itu sangat rentan apabila dia diuji dengan keduniaan, karena dunia ini akan membuat nya terbuai jika ia tidak siap dan bahkan menjauh dari rahmatnya Allah SWT.

Semoga kita selalu senantiasa diberikan kekuatan agar Allah SWT menguatkan kita semua di jalan dakwah ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

H-8 : PERNIKAHAN

Menikah merupakan salah satu anjuran Rasulullah SAW bagi umat Muslim, sebagai bentuk penyempurna agama. Menikah bertujuan untuk membina suatu rumah tangga yang tentram (sakinah), penuh cinta (mawaddah), serta penuh rahmat (warahmah). . Perintah menikah sendiri diatur langsung oleh Allah SWT di dalam Al-Qur'an Surat Ar-Rum Ayat 21. Namun, ada beberapa persiapan menikah dalam Islam yang wajib dijalani oleh umat Muslim.  . Tiada terlihat lebih indah, bagi dua hati yang saling mencintai, yang semisal nikah. . Tiada terdengar lebih tuah, bagi dua pribadi yang menikah, yang semisal berkah. . Tiada terbaca lebih menjaga, bagi kedua jiwa yang berkah, yang semisal sakinah. . Tiada teraba lebih membara, bagi dua sosok yang sakinah, yang semisal mawaddah. . Tiada terasa lebih surga, bagi dua sosok yang mawaddah, yang semisal rahmah. . Maka, di lapis-lapis keberkahan, rumah tangga surgawi itu menumbuhkan putra-putri berbakti yang mengenal Rabbnya, mentauhidkan Illahnya, memesrai kebersamaan de

MEREKA YANG PERGI JAUH TAMPA RENCANA, AKAN BANYAK MEMBAWA BEKAL TIADA BERGUNA

  Awalnya saya sempat ragu ingin pergi jauh dari rumah, saya adalah seorang anak laki-laki yang bisa dibilang sangat manja, apapun yang saya inginkan bisa saya dapatkan dengan mudah. Karena memang saya berasal dari keluarga yang mampu. Saya tidak pernah sekalipun memikirkan ini dan itu mendapatkan dengan susah, semua saya daptkan dengan mudah, ingin barang ini tinggal beli, ingin makan itu tinggal minta, ya sangat mudah. Tidak pernah sekalipun saya berpikir darimana uangnya akan didapatkan yang penting keinginan saya akan sesuatu itu selalu tercapai. Ya mungkin ini juga suatu pelampiasan bagi orang tua saya kepada dirinya dan juga anak-anaknya, dulu mereka hidup dengan perjuangan dan kerja keras, mereka berdua tidak ingin anaknya menjadi seperti mereka. Kami selalu mendapatkan apa yang kami inginkan terutama adik kami yang paling bungsu. Bahkan untuk kuliah pun kami masih selalu tergantung kepada kedua orang tua. Dampaknya ya seperti sekarang ini, kami menjadi sangat manja. Kam

GAGAL MENJADI LAKI-LAKI DAN MENJADI ANAK LAKI-LAKI

Menjadi laki-laki itu tidak mudah, Apalagi dia adalah anak laki-laki satu-satunya, besar harapan dari orangtuanya dan keluarganya agar dia menjadi sukses dan membanggakan orang tuanya. Saya pribadi sejauh ini merasa sangat tidak berguna menjadi anak laki-laki, sampai usia sekarang pun saya masih menjadi beban orang tua, saya masih menganggur, belum punya tabungan, bahkan saya sekarang malah menjadi beban orang lain dan keluarga lain. Saya bingung mau berbuat apa, ilmu saya sangat minim, saya sangat malu dengan saya yang sekarang. Bahkan saya sulit menerima keberadaan orang lain yang lebih hebat dari saya. Ataukah saya yang tidak mampu menerima diri sendiri?  Saya mencoba pergi jauh agar bisa mendapatkan ketenangan, tapi malah kebingungan yang saya dapatkan. Sampai sekarang saya hanya akan terus memperbaiki diri. Sedikit demi sedikit..