Langsung ke konten utama

H-41 : DAKWAH FOR ALL

 


Salah satu aspek penting dalam ajaran Islam adalah dakwah. Dakwah merupakan kegiatan untuk menyeru, mengajak dan memanggil orang siapapun dan dimanapun berada untuk beriman dan taat kepada Allah SWT sesuai dengan aqidah, syari’at, dan akhlak Islam (dakwah for all) . Kegiatan dakwah juga berisi ajakan untuk berbuat kebaikan, menyuruh melakukan yang ma'ruf dan mencegah perbuatan mungkar (amar ma'ruf nahi mungkar).

Kata dakwah sendiri merupakan bentuk masdar (kata benda) dari kata kerja da’a yad’u yang berarti panggilan, seruan atau ajakan. Orang yang menyampaikan dakwah disebut da'i. Sedangkan yang menjadi objek dakwah disebut mad'u. Dalam bahasa sehari hari orang yang melakukan dakwah sering juga disebut dengan muballigh atau muballighoh yang artinya penyampai berasal dari bahasa Arab ballagho yang artinya menyampaikan, sering juga disebut dengan penceramah, juru dakwah, ustazd, kyai, ajengan, buya, atau sebutan-sebutan lain sesuai dengan bahasa daerah masing-masing. Secara umum mereka melakukan tugas dakwah yaitu menyeru orang untuk berbuat kebaikan.

Tujuan utama dakwah ialah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat untuk mendapatkan ridho Allah SWT. Nabi Muhammad SAW memberikan contoh dakwah kepada umat dengan berbagai macam cara, melalui lisan, tulisan, dan perbuatan. Dimulai dari istrinya, keluarganya, dan teman-teman karibnya hingga raja-raja yang berkuasa pada masa itu. Di antara raja-raja yang mendapat surat atau risalah Nabi SAW adalah kaisar Heraklius dari Byzantium, Mukaukis dari Mesir, Kisra dari Persia (Iran) dan Raja Najasyi dari Habasyah (Ethiopia).

Tujuan dakwah yang luhur tersebut akan tercapai jika di setiap masa ada ummat Islam yang melakukan kegiatan dakwah. Untuk itu maka diperlukan persiapan yang matang sebelum orang melakukan tugas dakwahnya. Tulisan ini lebih lanjut akan menguraikan tentang hukum dakwah, metode dakwah dan persiapan dakwah serta teknik penulisan naskah ceramah agama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

H-8 : PERNIKAHAN

Menikah merupakan salah satu anjuran Rasulullah SAW bagi umat Muslim, sebagai bentuk penyempurna agama. Menikah bertujuan untuk membina suatu rumah tangga yang tentram (sakinah), penuh cinta (mawaddah), serta penuh rahmat (warahmah). . Perintah menikah sendiri diatur langsung oleh Allah SWT di dalam Al-Qur'an Surat Ar-Rum Ayat 21. Namun, ada beberapa persiapan menikah dalam Islam yang wajib dijalani oleh umat Muslim.  . Tiada terlihat lebih indah, bagi dua hati yang saling mencintai, yang semisal nikah. . Tiada terdengar lebih tuah, bagi dua pribadi yang menikah, yang semisal berkah. . Tiada terbaca lebih menjaga, bagi kedua jiwa yang berkah, yang semisal sakinah. . Tiada teraba lebih membara, bagi dua sosok yang sakinah, yang semisal mawaddah. . Tiada terasa lebih surga, bagi dua sosok yang mawaddah, yang semisal rahmah. . Maka, di lapis-lapis keberkahan, rumah tangga surgawi itu menumbuhkan putra-putri berbakti yang mengenal Rabbnya, mentauhidkan Illahnya, memesrai kebersamaan de

MEREKA YANG PERGI JAUH TAMPA RENCANA, AKAN BANYAK MEMBAWA BEKAL TIADA BERGUNA

  Awalnya saya sempat ragu ingin pergi jauh dari rumah, saya adalah seorang anak laki-laki yang bisa dibilang sangat manja, apapun yang saya inginkan bisa saya dapatkan dengan mudah. Karena memang saya berasal dari keluarga yang mampu. Saya tidak pernah sekalipun memikirkan ini dan itu mendapatkan dengan susah, semua saya daptkan dengan mudah, ingin barang ini tinggal beli, ingin makan itu tinggal minta, ya sangat mudah. Tidak pernah sekalipun saya berpikir darimana uangnya akan didapatkan yang penting keinginan saya akan sesuatu itu selalu tercapai. Ya mungkin ini juga suatu pelampiasan bagi orang tua saya kepada dirinya dan juga anak-anaknya, dulu mereka hidup dengan perjuangan dan kerja keras, mereka berdua tidak ingin anaknya menjadi seperti mereka. Kami selalu mendapatkan apa yang kami inginkan terutama adik kami yang paling bungsu. Bahkan untuk kuliah pun kami masih selalu tergantung kepada kedua orang tua. Dampaknya ya seperti sekarang ini, kami menjadi sangat manja. Kam

GAGAL MENJADI LAKI-LAKI DAN MENJADI ANAK LAKI-LAKI

Menjadi laki-laki itu tidak mudah, Apalagi dia adalah anak laki-laki satu-satunya, besar harapan dari orangtuanya dan keluarganya agar dia menjadi sukses dan membanggakan orang tuanya. Saya pribadi sejauh ini merasa sangat tidak berguna menjadi anak laki-laki, sampai usia sekarang pun saya masih menjadi beban orang tua, saya masih menganggur, belum punya tabungan, bahkan saya sekarang malah menjadi beban orang lain dan keluarga lain. Saya bingung mau berbuat apa, ilmu saya sangat minim, saya sangat malu dengan saya yang sekarang. Bahkan saya sulit menerima keberadaan orang lain yang lebih hebat dari saya. Ataukah saya yang tidak mampu menerima diri sendiri?  Saya mencoba pergi jauh agar bisa mendapatkan ketenangan, tapi malah kebingungan yang saya dapatkan. Sampai sekarang saya hanya akan terus memperbaiki diri. Sedikit demi sedikit..