Langsung ke konten utama

MENGAPA DUNIA ISLAM HARI INI MENJADI SASARAN PEMUSNAHAN?



 Pertumbuhan umat muslim yang kian begitu pesat dan juga didorong oleh tingkat kelahiran yang tinggi membuat grafik jumlah muslim di dunia semakin tinggi. Tetapi itu juga membuat musuh - musuh Islam semakin gencar merusaknya.

Muslim di belahan dunia manapun hari ini menjadi sorotan, dan yang menjadi tranding isu di seluruh  dunia hari ini adalah muslim Palestina. Mata dunia terbuka dengan hal yang terjadi hari ini, dan membuktikan bahwa siapa tokoh antagonis sebenarnya dan siapa teroris yang sebenarnya.

Amerika serta negara - negara yang bekerja sama dengan Israel semakin diserang, dan akhirnya publik masyarakat sadar akan hal itu. 

Ditengah gencarnya dukungan masyarakat dunia akan kemerdekaan muslim Palestina, muncul isu baru yaitu muslim Rohingya yang seakan-akan masyarakat sekarang memiliki standar ganda atas pembelaan mereka, belum lagi tentang muslim Xianjiang dan muslim India.

Muslim di belahan dunia manapun menjadi bulan-bulanan bukan hanya dari segi kemanusiaan tapi juga dari segi pemikiran dan moralitas yang semakin dihancurkan. Jika musuh-musuh Islam tidak bisa menghancurkan fisiknya maka mereka akan menghancurkan Ruhani dan pemikirannya, muslim diadu dengan mereka sendiri dan akhirnya hancur.

Maka sebagai muslim yang sadar akan hal itu kita harus segera mengambil langkah PERUBAHAN.

UMAT MUSLIM harus bangkit dari KETERPURUKANNYA..

MEREKA HARUS BER-SATU KEMBALI UNTUK MEMBELA AGAMA ALLAH SWT.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

H-8 : PERNIKAHAN

Menikah merupakan salah satu anjuran Rasulullah SAW bagi umat Muslim, sebagai bentuk penyempurna agama. Menikah bertujuan untuk membina suatu rumah tangga yang tentram (sakinah), penuh cinta (mawaddah), serta penuh rahmat (warahmah). . Perintah menikah sendiri diatur langsung oleh Allah SWT di dalam Al-Qur'an Surat Ar-Rum Ayat 21. Namun, ada beberapa persiapan menikah dalam Islam yang wajib dijalani oleh umat Muslim.  . Tiada terlihat lebih indah, bagi dua hati yang saling mencintai, yang semisal nikah. . Tiada terdengar lebih tuah, bagi dua pribadi yang menikah, yang semisal berkah. . Tiada terbaca lebih menjaga, bagi kedua jiwa yang berkah, yang semisal sakinah. . Tiada teraba lebih membara, bagi dua sosok yang sakinah, yang semisal mawaddah. . Tiada terasa lebih surga, bagi dua sosok yang mawaddah, yang semisal rahmah. . Maka, di lapis-lapis keberkahan, rumah tangga surgawi itu menumbuhkan putra-putri berbakti yang mengenal Rabbnya, mentauhidkan Illahnya, memesrai kebersamaan de

MEREKA YANG PERGI JAUH TAMPA RENCANA, AKAN BANYAK MEMBAWA BEKAL TIADA BERGUNA

  Awalnya saya sempat ragu ingin pergi jauh dari rumah, saya adalah seorang anak laki-laki yang bisa dibilang sangat manja, apapun yang saya inginkan bisa saya dapatkan dengan mudah. Karena memang saya berasal dari keluarga yang mampu. Saya tidak pernah sekalipun memikirkan ini dan itu mendapatkan dengan susah, semua saya daptkan dengan mudah, ingin barang ini tinggal beli, ingin makan itu tinggal minta, ya sangat mudah. Tidak pernah sekalipun saya berpikir darimana uangnya akan didapatkan yang penting keinginan saya akan sesuatu itu selalu tercapai. Ya mungkin ini juga suatu pelampiasan bagi orang tua saya kepada dirinya dan juga anak-anaknya, dulu mereka hidup dengan perjuangan dan kerja keras, mereka berdua tidak ingin anaknya menjadi seperti mereka. Kami selalu mendapatkan apa yang kami inginkan terutama adik kami yang paling bungsu. Bahkan untuk kuliah pun kami masih selalu tergantung kepada kedua orang tua. Dampaknya ya seperti sekarang ini, kami menjadi sangat manja. Kam

GAGAL MENJADI LAKI-LAKI DAN MENJADI ANAK LAKI-LAKI

Menjadi laki-laki itu tidak mudah, Apalagi dia adalah anak laki-laki satu-satunya, besar harapan dari orangtuanya dan keluarganya agar dia menjadi sukses dan membanggakan orang tuanya. Saya pribadi sejauh ini merasa sangat tidak berguna menjadi anak laki-laki, sampai usia sekarang pun saya masih menjadi beban orang tua, saya masih menganggur, belum punya tabungan, bahkan saya sekarang malah menjadi beban orang lain dan keluarga lain. Saya bingung mau berbuat apa, ilmu saya sangat minim, saya sangat malu dengan saya yang sekarang. Bahkan saya sulit menerima keberadaan orang lain yang lebih hebat dari saya. Ataukah saya yang tidak mampu menerima diri sendiri?  Saya mencoba pergi jauh agar bisa mendapatkan ketenangan, tapi malah kebingungan yang saya dapatkan. Sampai sekarang saya hanya akan terus memperbaiki diri. Sedikit demi sedikit..